Senin, 22 April 2013

Bertanam Tabulampot

Siapa yang tidak kenal dengan tabulampot. Yup, tabulampot alias tanaman buah dalam pot isi tidak asing di telinga kita bahkan mungkin kalian sudah memilikinya diperkarangan rumah kalian. Sekarang akau akan membahas tabulampot berdasarkan dari buku yang aku baca sebagai sarana sharing ilmu dan minat ya..


Budidaya tanaman buah dalam pot semakin berkembang sejalan dengan semakin terbatasnya lahan untuk ditanami. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya tanaman buah dalam pot yang semakin sering dijumpai diperkarangan rumah maupun ditoko-toko penjual tanaman. Meningkatkan jumlah peminat dan pembeli dilihat dengan semakin maraknya pameran-pameran tanaman buah yang unik dan berkualitas baik.

Jenis tanaman buah yang dikembangkan juga semakin banyak, mulai dari jenis jeruk, mangga, jambu air, belimbim, kedondong sampai durian. Selain sebagai hobi, hasl dari tabulan pot berupa buah dapat dinikamati oleh sang empunya. Namun tidak semua orang sukses dalam hal membuahkan tabulampot kesayangannya. Tabulampot yang tidak berbuah atau tumbuh lamban dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang baik atau bisa karena varietas yang kurang baik, pot yang tidak cocok, perawatan yang salah, dan tanaman tidak dapat merangsang pertumbuhan bunga dan buah.
Beberapa alasan mengapa tabulampot malas untuk perbuah:
1. Menggunakan bibit yang berasal dari perkembang biakan generatif
    Penggunaan bibit asal biakan generatif atau biji memerlukan waktu yang lama untuk berbuah. Maka ketika     melakukan pembelian pastikan asal bibit tersebut.
2. Penempatan tabulampot yang tidak tepat    Tematkan tabulampot dalam naungan matahari. Tabulampot membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis dan mengoptimalkan pertumbuhan.
3. Menggunakan media tanam yang salah    Media tanam yang digunakan harus memiliki unsur hara yang lengkap.
4. Kekurangan unsur hara mikro
   
Unsur ini mempengaruhi metabolisme dari tanaman. Ketika tanaman memasuki tahap pembungaan, unsur ini juga akan ikut ambil bagian dalam proses pembungaannya. Unsur ini didapatkan oleh tanaman dari media tanamnya. Tambahkan pupuk kandang pada media tanam.
5.Pemberian pupuk tidak tepat waktu    Pemberian pupuk yang tidak sesuai dengan anjuran dan sesuka hati akan menghambat pertumbuhan dari bungan dan buah. Perhatikan fase pertumbuhan tanaman ketika akan melakukan pemupukan. Berikan pupuk yang tepat ketika buah dalam kondisi tumbuh, berbunga, maupun berbuah.
6. Diserang hama dan penyakit
   
Tabulampot yang sudah berbunga menjadi gagal berbuah karena terserang hama dan penyakit. Selain merontokan bunga, hama dan penyakit juga dapat menyebabkan kematian pada tanaman buah.
7. Pemberian air yang tidak tepat    Perhatikan kelembapan media tanam tabulampot. Media yang kekurangan air dan kelebihan air tidak baik bagi pertumbuhan tabulampot.
8. Pot tanaman terlalu kecil    Sesuaikan pot atau wadah tanam dengan jenis tanaman buah yang ditanam.
9. Penyerbukan bunga tidak sempurna    Penyerbukan dapat dilakukan oleh serangga, angin, air, maupun manusia. Perhatikan kondisi lingkungan penanaman. Jika angin dan curah hujan tinggi saat tanaman berbuah, pindahkan pada tempat yang bernaung.

 Jika sudah mengetahui alasan tanaman tidak mau berbuah maka yang perlu dilakukan adalah menghindari penyebabnya dan mendukung tanaman untuk berbuah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendukung pertumbuhan buah pada tabulampot:
1. Sesuaikan syarat tumbuh dengan lingkungan    Pilihlan tanaman yang akan ditanam sesuai dengan lingkungan anda. Jika anda tinggal pada dataran tinggi, maka pilih tanaman yang secara alami hidup pada dataran tinggi dan sebaliknya. Tetapi jika tetap ingin memiliki tanaman yang tidak sesuai dengan kondisi aslinya, yang perlu dilakukan adalah menyesuikan kondisi rumah anda dengan lingkungan tanaman misalnya dengan pemberian naungan, dalam ruangan, maupun dengan menggunakan pengaturan suhu.
2. Gunakan bibit yang memebuhi syarat dari jenis tanaman
    Tidak semua jenis tanaman memiliki syarat bibit yang sama. Pemiliha bibit sebaiknya bibit yang berasal dari pembiakan vegetatif. Pembiakan vegetatif akan mengkasilkan bibit yang memiliki sifat seperti induknya. Selain itu pilihlah bibit unggul yang sehat.
3. Pilih media dan wadah tanam yang tepat
   Media sebagai penyedia unsur hara dan wadah sebagai tempat tumbuh tanaman. Pilih media yang bebas penyakit dan menyediakan unsur hara yang cukup. Tambahkan pupuk sesuai dengan fase pertumbuhan dan dosis sebagai pendukung pertumbuhan. Pot atau wadah yang dipilih disesuikan dengan pertumbuhan akar tanaman, jangan sampai pot menghambat pertumbuhan akar.
4. Perawatan yang baik
   
Perawatan dilakukan sejak proses penanaman. perawatan mencakup penempatan posisi dan kondisi wadah, penyiraman, pemangkasana, dan pemupukan.
5. Berikan rangsangan pembungaan dan pebuahan.
   
Tingkat pembuahan jenis tanaman berbeda. Tingkat yang diberikan berupa mudah, sedang, agak sulit dan sulit. Tingkat kesulitan dipengaruhi oleh perawatan saat merangsang pembungaan tiap jenis tanaman berbeda. Perangsangan pembungaan dapat mencakup secara fisik dengan pemangkasan, pelengkungan dahan, maupun melukai, dan non fisik dengan pemberian pupuk yang sesuai.
6. Perawatan saat pembungaan dan pembuahan    Hasil buah yang baik akan menghasilkan kebanggan tersendiri bagi sang empunya. Perawatan agar menghasilkan buah yang baik dapat dipengaruhi pertumbuh buahnya, seperti hama penyakit, angin, penjarangan, da pemupukan.

Tak sedikit orang yang menghasilkan uang dari hobbi yang dilakukan. Begitu pula dengan tabulampot. Buah yang dihasilkan juga dapat menghasilkan uang jika memiliki kualitas yang baik, dan khusus kebanggaan tersendiri bagi yang menanam dan merawat dari bibit hingga berbuah.

Salam catlovers

Refrensi : Tabulampot rajin berbuah dan menghasilkan uang (Book)
                 Pengarang Ir. Padmiarso M. Wijoyo